LIBURAN KE SINGAPURA, YUK?!

Negara kota Singapura. Pulau kecil dengan berbagai macam tourist attractions. Blog DK kali ini bakalan DK paparin pke bahasa Indonesia ajah. Coz, I love Bahasa Indonesia although I mostly used English in my daily life… Okay, Berkunjung 5 hari 4 malam ke Singapura kayaknya ngga akan cukup buat menelusuri negara kota ini.
Mau ke Singapura? Sekarang gampang loh! Karena penerbangan Semarang-Singapura udah ngga ada, jadi bisa lewat Jogja. Sekarang udah ada penerbangan langsung dari Yogyakarta ke Singapura, jadi ngga perlu transit dulu di Jakarta. Penerbangan rute Singapura-Yogyakarta menggunakan pesawat B 737-300 dengan kapasitas 110 tempat duduk (16 kelas bisnis dan 94 kelas ekonomi) berlangsung sebanyak tiga kali seminggu yaitu setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Jadwal keberangkatan dari Singapura (GA-877) pukul 16.10 waktu setempat and sampe di Yogjakarta pukul 17.20 WIB (Itu kalo ngga ada delay alias ngaret loh!). Dari Yogyakarta pesawat (GA-876) tersebut akan berangkat lagi jam 18.00 WIB dan tiba di Singapura pukul 21.10 waktu setempat. SO, ngga perlu khawatir lama and ribet segala, okeh…!
Banyak loh, tempat-tempat wisata yang bisa kita kunjungi selama di Singapura. Tapi, selain tempat-tempat yang menarik itu, DK sempet bertanya ke diri DK sendiri. Kapan yah Indonesia bisa kayak Singapura? Bukan hanya karena modernisasinya, tapi juga custom alias kebiasaannya yang disiplin, bersih, and sangat beradab dalam arti luas. Jalanan yang bersih dan trotoar yang nyaman untuk dilewati, pohon-pohon yang rindang, ngga ada PKL (ada sih beberapa tapi mereka malah memperindah kota, bukannya memperburuk pemandangan kota kayak di Indonesia), jalanan ngga terlalu macet, disiplin berkendara dan bermasyarakat yang tinggi. DK sempet berpikir, kenapa dulu Indonesia ngga dijajah Inggris ajah, tapi malahan Belanda. Liat aja negara-negara yang dijajah Inggris, pasti maju dan beradab, ngga kayak Indonesia yang ketularan bad habitsnya the Dutch, huh! And yang paling penting disiplin hokum, no smoke, no drugs, and pornographic materials diumbar sembarangan. Mo ngerokok? Cuma di pub and diskotek ajah, ngga boleh di tempat umum. Orang Singapura mah ngga bandel and badung kayak orang Indonesia.
Balik lagi ke topik awal, cuaca di Singapura ngga jauh beda sama di Indonesia, panas kalo matahari terik and lembab dan dingin saat musim hujan, kayak sekarang ini. Selama bulan November sampe Januari, Singapura sering banget diguyur hujan deras bertemperatur antara 23 sampe 30 derajat gitu dech. Neh tempat-tempat menarik yang wajib kalian kunjungi selama di Singapura. Pertama, Sentosa Island yang format and isinya mirip kayak Dufan di Jakarta ato Wonderia di Semarang, Cuma lebih buesar, canggih, and jauh lebih menarik. Selain Sentosa Island ada juga Clark Quay sejenis city walk tapi di pinggir kali gitu, eh bukan kali ding, tapi sungai besar yang sangat bersih, hehe… Di sini ada took-toko souvenir, pub, restoran, and wahana petualangan kayak di Disneyland gitu. Jadi Clark Quay itu mirip kayak desa wisata yang menjual berbagai macam barang khas Singapura gitu dech. Clark Quay juga punya saudara loh, namana Boat Quay, kalo Clark Quay kita jalan-jalan di sepanjang pinggiran sungai, tapi kalo Boat Quay itu gedung tua yang direstorasi and isinya banyak banget pub and tempat makan yang oke-oke. Suasana di pinggiran sungai Singapura ini asyik banget buat nongkrong, apalagi sama keluarga. Dijamin puas dech. Selain tempat belanja and tempat hiburan tadi, di Singapura juga ada area-area etnis yang berhubungan dengan budaya suatu suku. Ada India, Arab, and Chinese. Ada yang disebut Little India tempat nyari pakaian khas India, Sari and bumbu-bumbu masakan India kayak Kari gitu, ternyata Kari itu enak yah… Kayak rendang gitu apalagi sausnya, wah mak nyuzzz banget, pedes-pedes gurih gitu…hehehe… Ada juga China Town, tapi sama aja kayak di Semarang, isinya rumah-rumah tua khas oriental, klenteng-klenteng, and toko-toko Chinese (toko2 herbal, souvenir, and restoran-restoran Chinese gitu). Dasarnya samalah kayak yang di Indonesia, cuma kayak DK bilang tadi, lebih rapih and bersih. Selain itu ada juga Arab Street tempat berdirinya Masjid Sultan yang arsitekturnya sangat unik.
O, iya selama akhir tahun ini di Singapura banyak banget festival-festival unik kayata Christmas Light-Up di daerah Orchad Road, tempatnya malls and shopping arcade . Di sepanjang jalan suasana kemeriahan Natal dengan lampu-lampu kerlap-kerlip di sepanjang jalan, jadi kayak suasana 17 Agustusan di sepanjang jalan protocol yang diterangi lampu-lampu hias. Disini juga ada drama performance tentang Natal gitu, tapi yang penting bukan tentang Teologi gitu, tapi tentang rasa saling member dan mengasihi antar sesama manusia. Ceritana, seorang pengusaha kaya pemiliki sebuah mal, setelah ditinggal mati istrinya dia berubah sikap secara drastis. Dia jadi egois, galak, and cuek abis. Sampe pada akhirnya para karyawan setianya ngga lagi betah buat kerja sama dia. Terus saking sebelnya mereka minta berhenti dari mal itu 3 hari sebelum Natal tiba. Sang pengusahapun kebingungan, karena liburan gini, para karyawan kok malah berhenti, padahal mal lagi rame-ramenya. Pada akhirnya, sang pengusahapun menyadari kesalahan dan keegoisannya selama ini, ia pun meminta maaf dan para karyawanpun bersedia kembali asalkan si bos mau berubah. Akhir yang mengharukan terjadi ketika sang karyawan mngucapkan kata-kata ini secara bersamaan: “Kami tidak mau kembali bekerja kepada Anda sebagai karyawan, tetapi sebagai sebuah keluarga besar”, merekapun berpelukan secara bersama-sama dan dramapun selesai. Wah, panjang deh ceritanya, kapan-kapan nonton sendiri aja yah…..!
Satu lagi, sebenernya selama akhir taun itu ada yang namanya festival Count Down to New year di daerah Suntec’s City Fountain of Wealth and di sebelah selatan Sentosa Island gitu, banyak kembang api and bakalan meriah banget dech, tapi sayang kunjungan 5 hari harus diakhiri, hiks…hiks… Tapi sapa tau, kita bisa balik lagi buat liburan di Singapura ato mungkin kerja and tinggal di sana, hehehehe… Who knows?????